Pelacuran

Sebuah survei 1992 menunjukkan bahwa satu dari 10 orang yang dilacurkan di bawah usia 17 tahun, dan bahwa satu dari lima dari mereka yang lebih tua dari usia yang mengatakan mereka mengambil prostitusi sebelum mereka mencapai 17.(Dario Agnote, "Seks kunci perdagangan bagian dari ekonomi Asia Tenggara, penelitian mengatakan," Kyodo News, 18 Agustus 1998)Akun-akun industri seks untuk sekitar 1,2 miliar dolar menjadi 3,3 miliar dolar dalam pendapatan tahunan, atau antara 0,8 dan 2,4% dari PDB negara itu, kata studi tersebut. In Jakarta alone, prostitution-related activities are estimated to be worth 91 million dollars annually. Di Jakarta sendiri, pelacuran terkait kegiatan diperkirakan bernilai 91 juta dolar per tahun. (Dario Agnote, "Sex trade key part of SE Asian economies, study says," Kyodo News , 18 August 1998) (Dario Agnote, "Seks kunci perdagangan bagian dari ekonomi Asia Tenggara, penelitian mengatakan," Kyodo News, 18 Agustus 1998)

Ada antara 140.000 dan 230.000 orang yang dilacurkan di Indonesia (1993-1994 perkiraan). Dilacurkan orang terutama wanita dewasa, tetapi ada juga pelacur laki-laki, waria dan anak, perempuan dan laki-laki. (International Labor Organization. Dario Agnote,  "Seks kunci perdagangan bagian dari ekonomi Asia Tenggara, penelitian mengatakan," Kyodo News, 18 Agustus 1998)

Setidaknya ada 650.000 pelacur di Indonesia. Pada tahun 1998 ada 150.000 pelacur terdaftar dibandingkan dengan 72.000 pada tahun 1995. 30 persen adalah anak-anak. (Yogyakarta Free Children Society, Mohammad Farid,(Yogyakarta Gratis Anak Society, Mohammad Farid, "krisis ekonomi Indonesia meningkatkan pelacuran," Reuters, 26 Juli 1998)

Ada 65.582 pelacur terdaftar pada tahun 1994. The highest estimate is 500,000 women in prostitution. Perkiraan tertinggi adalah 500.000 perempuan dalam prostitusi. (CATW - Asia Pasifik, Perdagangan Perempuan dan Prostitusi di Asia Pasifik)

Sekitar 200 perempuan yang dilacurkan di Jakarta, Indonesia, memprotes rencana oleh walikota untuk menutup tanda-tanda kompleks mereka dilakukan menyatakan "Saya tidak ingin menjadi pelacur. Kesulitan ekonomi yang telah membuat saya pelacur."("Bahasa Indonesia pelacur bergabung gelombang protes," Reuters, 2 Juli 1998)

Penghasilan dari rata-rata $ 600 sebulan prostitusi di Indonesia dan lebih tinggi daripada dalam pekerjaan terampil lainnya.(Organisasi Buruh Internasional, Elif Kaban, "PBB tubuh tenaga kerja mendesak pengakuan dari industri seks," Reuters, 18 Agustus 1998)

Terutama karena krisis ekonomi di Asia, perempuan di Thailand dan Indonesia semakin dipaksa ke dalam prostitusi sebagai satu-satunya cara untuk bertahan hidup.("Perempuan Pekerja Apakah terakhir dalam, First Out," Associated Press, 30 April 1998)

Di Indonesia, krisis ekonomi telah mendorong ribuan perempuan menjadi pelacur untuk kelangsungan hidup ekonomi. Meskipun "pejalan kaki" dilarang di Jakarta, tidak ada hukum yang melarang penjualan jasa seksual.(Yogyakarta Gratis Anak Society, Mohammad Farid, "krisis ekonomi Indonesia meningkatkan pelacuran," Reuters, 26 Juli 1998)

Kota Surbaya, dengan puluhan ribu pelacur, adalah seks terbesar pusat industri di Asia Tenggara, yang terdiri dari hektar dan hektar rumah sederhana dengan besar, kaca-kaca jendela di mana anak perempuan bosan duduk menunggu: "jalan-jalan penuh dengan manusia akuarium ". Ini juga merupakan magnet bagi para wanita bercerai dan direbut dari desa-desa Islam yang ketat. Industri seks berfungsi sebagai sumber perempuan untuk pelacuran di kota-kota provinsi, melalui jaringan pasar gelap dari mucikari.