home

Daftar isi

Welcome

Selamat datang Dalam Blog baru Saya yang ke-2 kalinya.
Karena Blog saya yang satu Lupa Paswordnya. Maka Saya Pakai Blog baru
Blog ini pertama saya buat untuk Tugas kuliah
Selain Tugas Kuliah Pasti Akan Ada Sesuatu yang akan saya postingkan.
Happy and enjoy with my blog.

Sunday, February 26, 2012

Racism


Baik para pembaca yang setia menunggu bacaa dari saya. Trima kasih sudah mau menunggu dari catatan harian dari saya pertama kali hingga sampai sekarang. Ibaratnya dari matahari terbit sampai siang hari masih menunggu catatan dari saya.

Sekarang dalam tulisan saya kali ini, saya akan membahas tentang Rasisme dalam kehidupan kita. Banyak sekali sekarang istilah rasis atau dalam bahasa inggris biasa disebut RACISM. Taukah apa itu Racism? Racism adalah dimana orang dari kelompok atau lebih ke individu membagakan apa yang ada di dalam dirinya atau menjelekken orang lain yang berbeda atau kelompok lain yang berbeda. Biasanya jika suatu kelompok itu melakukan Racism, kelompok tersebut lebih banyak populasinya dari pada yang di racism kan.


Contoh dah mungkin yang dapat kita lihat perbedaan anar suku “A” dan suku “B”. karena suku “A” lebih mempunyai banyak populasi di suatu daerah, suku “B” akan sering terhina. Yang kita jumpai negara Inggris. Negara ini sering terdapat khasus racism. Ingatkah kenapa Suarez pemain Liverpool yang tak dapat bermain sebanyak 7 pekan? Ini terjadi ketika Liverpool menghadapi Mancester United. Ketika itu Suarez yang berkulit putih dan Evra yang berkulit hitam. Nah kata-kata yang mengejek yang di lemparkan suarez ke evra membuat Evra marah. Dan kemudian mengadukannya ke FIFA dan selama  pekan suarez tak dapat membela timnya Liverpool.

Itu hanya salah satu yang terlihat. Sebetulnya di Indonesia banyak sekali kasus racism yang terjai. Ambil saja penyandang cacat. Mereka hanyalah sekelompok kecil dari masyarakat Indonesia yang bermukim. Kasus ini bisa di masukkan dalam Racism. Dalam kasus Racism ini. Penyandang cacat lebih dianggap sebagai kaum yang tak bisa apa-apa. Kaum yanglemah dan terpinggirkan. Sebetulnya kaum yang memiliki keterbatasan fisik ini mempunyai kelebihan khusus dari orang-orang yang normal kadang bisa menjadi seorang olahragawan terkenal. Mereka mundkin jika kita menlihat ada beberapa orang yang merasa kasian melihat keadaan mereka. Dan diantara mereka ada yang terpaksa jadi pengemis. Tetapi yang terjadi sebetulnya adalah mereka tidak ingin orang lain melihat mereka dengan belas kasih atau sebagai peminta-minta. Hanya  orang yang meminta-minta hanya sebagian kecil saya dan hanya keterpaksaan saja.

Di daerah saya jugaterdapat satu penyandang cacat yang memiliki keterbatasan tak bisa melihat. Diapun tak ingin diberikan belas kasih dari orang lain. Mungkin jika kita melihatnya tak mengira bahwa dia mampu menghidupi keluarganya yang terdiri dari 4 orang. Dia hanya bekerja sebagai tukang pijat urut. Mungkin matanya buta tetapi mata hatinya tak pernah buta.
Nah dengan tulisan yang baru saja saya sampaikan semoga dapat melihat apa yang seharusnya kita pandang ini menjadi suatu pembelajaran bagi kita yang memiliki kelebihan lebih dalam fisik juga memangdang kelebihan dari orang yang memiliki keterbatasan. Ini saja tulisan dari saya.
Lanjut Den. >>

Wednesday, February 22, 2012

Contextual Teaching Learning (CTL)



 Selamat datang para pembaca sekalian. kini ane berbagi tentang Pembelajaran CTL. Ya ini yang saya dapatkan dalam kuliah. Semoga bermanfaat bagi semuanya.
Metodhe CTL adalah Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah Contextual Teaching Learning (CTL). Kata contextual berasal dari kata contex yang berarti “hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”. Dengan demikian contextual diartikan ”yang berhubungan dengan suasana (konteks). Sehingga Contextual Teaching Learning (CTL) dapat diartikan sebagi suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu.
Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey (1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi disekelilingnya.
Pengajaran  kontekstual sendiri pertama kali dikembangkan di  Amerika Serikat yang diawali dengan dibentuknya Washington State Consortum for Contextual oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Antara tahun 1997 sampai tahun 2001 sudah diselenggarakan tujuh proyek besar yang bertujuan untuk mengembangkan, menguji, serta melihat efektifitas penyelenggaraan pengajaran matematika secara kontekstual. Proyek tersebut melibatkan 11 perguruan tinggi, dan 18 sekolah dengan mengikutsertakan 85 orang guru dan profesor serta 75 orang guru yang sudah diberikan pembekalan sebelumnya.
Penyelenggaraan program ini berhasil dengan sangat baik untuk level perguruan tinggi sehingga hasilnya direkomendasikan  untuk  segera disebarluaskan pelaksanaannya. Untuk tingkat sekolah, pelaksanaan dari  program ini memperlihatkan suatu hasil yang signifikan, yakni meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar, dan meningkatkan  partisipasi aktif siswa secara keseluruhan.
Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)
Pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen  utama dari pembelajaran produktif yaitu : konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) (Depdiknas, 2003:5).
1. Konstruktivisme (Constructivism)
Setiap  individu  dapat  membuat  struktur  kognitif  atau mental berdasarkan pengalaman mereka maka setiap individu dapat membentuk konsep atau ide baru, ini dikatakan sebagai konstruktivisme (Ateec, 2000). Fungsi guru disini membantu membentuk konsep tersebut melalui metode penemuan (self-discovery), inquiri dan lain sebagainya, siswa berpartisipasi secara aktif dalam membentuk ide baru.
Menurut Piaget pendekatan konstruktivisme mengandung empat kegiatan inti, yaitu:
1.      Mengandung pengalaman nyata (Experience);
2.      Adanya interaksi sosial (Social interaction);
3.      Terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan (Sense making);
4.      Lebih memperhatikan pengetahuan awal (Prior Knowledge).
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.
2. Bertanya (Questioning)
Bertanya  merupakan  strategi  utama  dalam  pembelajaran kontekstual. Kegiatan bertanya digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis  inquiry.  Dalam  sebuah  pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk :
1)            Menggali informasi, baik administratif maupun akademis;
2)            Mengecek pengetahuan awal siswa dan pemahaman siswa;
3)            Membangkitkan respon kepada siswa;
4)            Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa;
5)            Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru;
6)            Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa;
7)            Menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
3. Menemukan (Inquiry)
Menemukan  merupakan  bagian  inti  dari  pembelajaran  berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri (Depdiknas, 2003). Menemukan atau inkuiri dapat diartikan juga sebagai proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu :
1)            Merumuskan masalah ;
2)            Mengajukan hipotesis;
3)            Mengumpulkan data;
4)            Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan;
5)            Membuat kesimpulan.
Melalui proses berpikir yang sistematis, diharapkan  siswa  memiliki sikap ilmiah, rasional, dan logis untuk pembentukan kreativitas siswa.
4. Masyarakat belajar (Learning Community)
Konsep  Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar itu diperoleh dari sharing antarsiswa, antarkelompok, dan antar yang sudah tahu dengan yang belum tahu tentang suatu materi. Setiap elemen masyarakat dapat juga berperan disini dengan berbagi pengalaman (Depdiknas, 2003).
5. Pemodelan (Modeling)
Pemodelan dalam pembelajaran kontekstual merupakan sebuah keterampilan atau pengetahuan tertentu dan menggunakan model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu. Dalam arti  guru memberi model tentang “bagaimana cara belajar”. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukanlah satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.
Menurut Bandura dan Walters, tingkah laku siswa baru dikuasai atau dipelajari mula-mula dengan mengamati dan meniru suatu model. Model yang dapat diamati atau ditiru siswa digolongkan menjadi :
1)            Kehidupan yang nyata (real life), misalnya orang tua, guru, atau orang lain.;
2)            Simbolik (symbolic), model yang dipresentasikan secara lisan, tertulis atau dalam bentuk gambar ;
3)            Representasi (representation), model yang dipresentasikan dengan menggunakan alat-alat audiovisual, misalnya televisi dan radio.
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah kita lakukan di masa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru. Struktur pengetahun yang baru ini merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.  Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahun yang baru diterima (Depdiknas, 2003).
Pada kegiatan pembelajaran, refleksi dilakukan oleh seorang guru pada akhir pembelajaran. Guru menyisakan waktu sejenak agar siswa dapat melakukan refleksi yang realisasinya dapat berupa :
1)            Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperoleh  pada pembelajaran yang baru saja dilakukan.;
2)            Catatan atau jurnal di buku siswa;
3)            Kesan dan saran mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.
7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)
Penilaian autentik merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa agar guru dapat memastikan apakah siswa telah mengalami proses belajar yang benar. Penilaian autentik menekankan pada proses pembelajaran sehingga data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran.
Karakteristik authentic assessment menurut Depdiknas (2003) di antaranya: dilaksanakan selama dan sesudah proses belajar berlangsung, bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, yang  diukur keterampilan dan sikap dalam belajar bukan mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feedback. Authentic assessment biasanya berupa kegiatan yang dilaporkan, PR, kuis, karya siswa, prestasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis dan karya tulis.
Kelemahan dan kelebihan
A.    Kelemahan
1.      Harus Dilakukan secara runtut
2.      Waktu Yang digunakan Relatif lebih panjang
3.      Guru Dituntun harus menguasai setiap element
4.      Pada awal pengembangan pembelajaran ini, guru harus bisa mengarahkan siswa untuk aktif dalam setiap pembelajaran.

B.     Kelebihan
1.      Pemilihan informasi kebutuhan individu siswa
2.      Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang (disiplin)
3.      Selalu mengaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimilikai siswa
4.      Menerapkan penelitian autentik melalui penerapan praktis dan pemecahan masalah

Lanjut Den. >>

Tuesday, February 21, 2012

Global Youth Culture


Hai para Agan-agan sekalian dan sister-sister sekalian. Apa kabanya. Map nih telat dari yang biasanya. Sekarang ane lagi benar-benar sibuk tanpa tau ane itu sibuk ngapain. Okay. Kali ini ijnkanlah saya sebagai penulis plus nyang punya blog ini mau nge sharein tentang global youth culture. Tetep sama labelnya dengan judul Culture. Kalo mau kategori yang lain. Jangan lupa sempetin juga laiat yang lain.

Okay “Global Youth Culture” ini adalah sebuah istilah dari 3 kata yaitu “Global” artinya Sedunia, “youth”  artinya kaum atau masa muda, Dan “ Culture” artinya kebudayaan. Jadi kalo di jadikan satu tanpa dicampur-campur jadinya Kebudayaan kaum muda sedunia. Nah.. ini adalah antar katagori melalui teori dan kebijakan analisa percobaan untuk mengetahui timbulnya bentuk yang complek dari campuran kebudayaan dan ciri itu terus meningkat terus terjadi diantara kaum muda seluruh dunia ke perkembangan dari media seperti film, televise, music terkenal, internet, dan informasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Youth adalah alternative deviisi dalam tonggak anak remaja dan grup sebelum dewasa. Dalam amerika lebih dari 1.1 milyar anak muda yang berumur 15-24 tahun. Jadi saya masih bisa. Hahahah. dan ini dirasa dapat menjadi mesin untuk mengembangkan media kebudayaan dari sosial dan berbagai bangsa .
Dalam Global Youth Cultur sangat membangun sekali semua yang ada di duniaini khusunya adalah dengan media-media yang ada contohnya untuk music kita sudah mengenal dengan adanya MTV atau music television. Dalam perfilman juga terkenal dengan Hollywood film, dan masih banyak lagi lainnya seperti koran, Televisi, internet adan semua aspek yang popular dalam media.
Dalam Global Youth Culture terjadi perubahan tiap generasi ke generasi. Pada er 50-an terdapat perayaan pemuda-pemudi, teddy boys, dan gaya bermusik, cenderung ke rhythe dan blues music. Pada tahun 60-an terjadi perputaran atau pernyerangan dalam kebudayaan. Pada tahun ini pada mempunyai sesuatu berbeda dalam gaya hidup para kaum muda. Yaitu sex, ngedrug, dan music beraliran rock and roll. Pada tahun70-an juga terjadi perkembangan dari segi music, para pemuda berganti menjadi menyukai music punk, Dan pada tahun 80-an lebih erkenal dengan musik hip-hop dan gangstar
Dengan adanya televise dan radio semakin mempermudah terjadinya perkembangan dari masing-masing daerah. Apalagi sekarang ada Internet, banyak sekali yang dapatdicari dari internet seperti, Microsoft, Google, Ebay, dan Electronic Arts sangat terkenal sekali website dari global. Banyak sekali dari China, Jepang, Hong kong, korea dan Singapore. Penggunaan internet penggunaan benua Asia memanfaatkan sebanyak 60% dalam seluruh dunia. .
Lanjut Den. >>

Monday, February 13, 2012

Etnocentrism


Hello dear readers. Sorry , This time the new write again . Due to the presence of the revision a thesis never after . This time i want to write about etnosentrisme . This time not so complete as early my writing. Only a few can I outlines. Understandably most clay Facebook anyway. Student happy with facebook in class. But because free use wifi at the Uksw
Okay, get on with it. Etnosentrisme is a supposition or a tendency to see the world only from his own culture. Sometimes people often misinterpret the proposition that Etnosentrisme often consider negative. Actually, all that is in this world there is a negative impact and positive.
Etnosentris has an impact positive if we defends any one of of us . For example . We of the tribe of a . One of a tribe of we get the bad treatment of the tribe of b now we don 't receipt . Or tribe we in the contemptible by the other . Then we will be obliged defends the tribe of we . It the impact of positivenya . And the impact the negatives that actually etnosentrisme is one of disunion of the . We live in a territory . When we getting into trouble with such the impact of negative then shall be arising disunion . And will arising hostility . And can lead to broken fraternity of which there are in the area . Now the situation serious and will be tone bloodshed .
We live in a territory . When we get problem with such negative impact and will cause divisions . And will cause hostility . And can lead to broken  brotherly existing in the area . The situation serious and aka overtone bloodshed . Hence . Let us accept etnosentrisme not too fanatic . Because will result in a split. No war with racism. Bineka tunggal ika. And make world with peace. But no with rest in peace.
Lanjut Den. >>

Sunday, February 5, 2012

Native Speaker From Australia



Pada Tulisan kali ini saya menulis tentang pengalaman saya tentang native speaker from Australia kemarin yang kami lakukan bersama-sama dengan adik angkatan kami. Selama satu jam setengah lebih kami bersama dengan native speaker.
Native speaker kami bernama Kirrilly. Dia berasal dari Sydney, Australia. Dia datang ke salatiga untuk belajar tentang kebudayaan negara Indonesia. Sedikit pandai bahasa Indonesia, Sebelum ke Indonesia Mbak Kirrilly mampir dulu ke Bali untuk belajar kebudayaan Bali. Banyak Sekali teman-teman saya yang bertanya, tapi saya hanya mengutip beberapa yang masuk dalam memori saya akan saya jabarkan. Karena saya Sudah tua. Maklum lah.
Teman Saya bertanya tentang Hewan khas dari daerahnya. Ternyata di Australia Terdapat koala, Kanguru, dan Wombat. Kalian tau apa itu wombat? Wombat adalah binatang seperti Landak tetapi lebih gemuk. Di Australia kita dapat bertemu dengan Sekelompok Kangguru. Karena mereka lebih suka bersembunyi. Dan kenapa mereka bersembunyi?  Karena mereka takut akan dimangsa manusia.
Di Australia tempat yang menarik adalah taman bermain yang bernama Golid Coast. Di Australia Jug terdapat Opera House. Tau Opera House. Tempat dimana kita dapat menikmati hampir semua seni. Seperti Tari, Drama, serta Music.
Selama Dia berada di Salatiga banyak sekali yang dia alami. Banyak Sekali pengalaman-pengalaman yang dia jumpai.  Indonesia dan Australia tak jauh berbeda, karena di sana terdapat teman-teman dari Indonesia yang belajar di Australia. Mbak Kirrily ini ternyata bisa sedikit-sedikit berbahas Indonesia. Dia belajar bahasa Indonesia dengan menggunakan Flash Card. Yang membuat di kaget di Salatiga yaitu di pernah tidak bia tidur karena mendengar Azan. Makanan khas Salatiga yang dia suka adalah Pastel dan Rendang.
Kebanyakan Penduduk Australia adalah seorang Pendatang . oleh karena itu disana tak mempunyai makanan khas. Dia sering makan Beef, Sereal dengan Susu, Pan Cake, Minum susu, Kentang Goreng, Sandwich. Pendidikan  Di Australia khusunya untuk Sekolah dasr, SMP, dan SMA adalah 1 tahun penuh bersekolah, dan 3 bulan libur. Australia adalah negara Santai. Tak banyak aktifitas yang mereka lakukan. Kebiasaan buruk di Australia adalah mereka suka menggosip. Hahaha tak jauh beda dengan Indonesia. Musik yang mereka minati adalah Pop dan lagu yang hampir sama dengan lagu di Indonesia yaitu satu tipe dengan “Laskar Pelangi”. Dan ternyata di Australia, bahasa Indonesia bukan Bahasa ke Dua. Dan kata-kata yang selalu saya ingat dari Mbak Kirrliy ini ialah saat dia mencoba menjadi pemandu di kota dia. “Saya akan mengajak kalian untuk berkeliling dan berjalan, karena Australia jalanya datar, dan saya akan mengajak berenang” sambil terbata-bata.
Baik hanya Itu saja yang dapat saya ceritakan. Semoga bermanfaat bagi teman-teman tapi jangan di copy paste ya.. ^.^

Lanjut Den. >>

Pembelajaran yang Menyenangkan Dengan Pakem


Terima kasih telah melihat dan membaca setia Blog saya  yang tak mewah tapi banyak harta tersimpan. Dan mungkin menjadikan Sdr/Sdri Sekalian bermanfaat dan dapat di tularkan. Dan jika ingin mencari sumber referensi kami bisa dipakai. Terima kasih sebelumnya. Nah kali ini saya akan membahas tentang Pembelajaran yang tidak Menyenagkan. 

Dalam buku “Genius Learning Strategy” Andi Wira Gunawan menegaskan bahwa sesungguhnya tidak ada mata pelajaran yang membosankan, yang ada adalah guru yang membosankan, suasana belajar yang membosankan. Hal ini terjadi karena proses belajar berlangsung secara monoton dan merupakan proses perulangan dari itu ke itu juga tiada variasi. Proses belajar hanya merupakan proses penyampaian informasi satu arah, siswa terkesan pasif menerima materi pelajaran.
Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa untuk mengalami sendiri, untuk berlatih, untuk berkegiatan sehingga baik dengan daya pikir, emosional dan keterampilannya mereka belajar dan berlatih. Pendidik adalah fasilitator, perancang suasana kelas demokratis, kedudukan pendidik adalah pembimbing dan pemberi arah, peserta didik merupakan obyek sekaligus subyek dan mereka bersama-sama saling mengisi kegiatan, belajar aktif dan kreatif. Disini dibutuhkan partisipasi aktif di kelas, bekerja keras dan mampu menghargainya, suasana demokratis, saling menghargai dengan kedudukan yang sama antar teman, serta kemandirian akademis.
Dr. Vernon A. Magnesen (1983) menegaskan bahwa persentase keberhasilan kita menyerap informasi dan menyimpannya dalam memori ketika belajar adalah :
  • 10 %  dari apa yang kita baca
  • 20 % dari apa yang kita dengar
  • 30 %  dari apa yang kita lihat
  • 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar
  • 70 %  dari apa yang kita katakan
  • 90 % dari apa yang kita katakan dan kerjakan.
PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
  • Aktif dimaksudkan bahwa  dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan proses aktif dari si pembelajar (siswa) dalam membangun pengetahuannya.
  • Kreatif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam serta mampu membuat alat bantu/media belajar sederhana yang dapat memudahkan pemahaman siswa. Kegiatan pembelajaran tidak musti dilakukan di dalam kelas secara klasikal. Disamping itu siswa aktif pula bertanya, berdiskusi, mengemukan pendapat, merancang , membuat sesuatu, melalukan demonstrasi, membuat laporan, membuat refleksi, mempresentasikan pengetahuannya.
  • Efektif dimaksudkan selama proses pembelajaran berlangsung, terwujudnya ketercapaian tujuan pembelajaran. Siswa menguasai kompetensi dan ketrampilan yang ditargetkan kurikulum.
  • Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan nyaman. Siswa selaku subjek belajar tidak takut dimarahi jika ia salah, tidak takut ditertawakan jika ia keliru, tidak dianggap sepele, berani mencoba karena tidak takut salah.
Ciri Yang Menonjol pada PAKEM
·         Pertama, adanya sumber belajar yang beraneka ragam, dan tidak lagi mengandalkan buku sebagai satu-satunya sumber belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkaya pengalaman belajar peserta didik.
·         Kedua, sumber belajar yang beraneka ragam tersebut kemudian didesain skenario pembelajarannya dengan berbagai kegiatan.
·         Ketiga, hasil kegiatan belajar mengajar kemudian dipajang di tembok kelas, papan tulis, dan bahkan ditambah dengan tali rapiah di sana-sini. Pajangan tersebut merupakan hasil diskusi atau hasil karya siswa.pajangan hasil karya siswa menjadi satu ciri fisikal yang dapat kita amati dalam proses pembelajaran.
·         Keempat, kegiatan belajar mengajar bervariasi secara aktif, yang biasanya didominasi oleh kegiatan individual dalam beberapa menit, kegiatan berpasangan, dan kegiatan kelompok kecil antara empat sampai lima orang, untuk mengerjakan tugas-tugas yang telah disepakati bersama, dan salah seorang di antaranya menyampaikan (presentasi) hasil kegiatan mereka di depan kelas. Hasil kegiatan siswa itulah yang kemudian dipajang.
·         Kelima, dalam mengerjakan pelbagai tugas tersebut, para siswa, baik secara individual maupun secara kelompok, mencoba mengembangkan semaksimal mungkin kreativitasnya.
·         Keenam, dalam melaksanakan kegiatannya yang beraneka ragam itu, tampaklah antusiasme dan rasa senang siswa.
·         Ketujuh, pada akhir proses pembelajaran, semua siswa melakukan kegiatan dengan apa yang disebut sebagai refleksi, yakni menyampaikan (kebanyakan secara tertulis) kesan dan harapan mereka terhadap proses pembelajaran yang baru saja diikutinya.
Dengan penerapan pembelajaran Pakem di dalam kelas, siswa lebih bisa mampu untuk memahami pelajaran yang diberikan oleh guru supaya siswa lebih berani untuk berpendapat dan diajarakan untuk tidak takut dengan pelajaran-pelajaran yang dihadapi. Pembelajaran Pakem bertujuan untuk mengajak siswa untuk aktif di dalam kelas supaya siswa diajarkan untuk mandiri. Dengan pembelajaran pakem guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam pembelajaran.

Lanjut Den. >>